Tuesday, July 31, 2018

Newt Scamander - Fanart

Newt Scamander
Fanart


FULL NAME
Newton Artemis Fido Scamander
BIRTHDAY
1897
HOUSE
Hufflepuff
SKILLS
Magizoology, Order of Merlin, Second Class

Sumber :

Art :

Avicii - Fanart

Avicii
Fanart

Tim Bergling atau dikenal dengan nama panggung Avicii (ditulis ΛVICII dan ◢ ◤) adalah seorang DJ, produser rekaman Swedia. Avicii berada di peringkat ke-3 di daftar tahunan DJ Magazine Top 100 DJs pada 2012 dan 2013 dan telah dinominasikan dua kali untuk Grammy Awards, sekali untuk karyanya pada "Sunshine" bersama David Guetta pada 2012 dan untuk lagunya "Levels" pada tahun 2013. Beberapa lagunya yang paling terkenal adalah "You Make Me", "Hey Brother" dan "Addicted to You".

Sumber :

Art :

Tuesday, July 3, 2018

Monolog

Hari ini aku berjanji untuk bertemu dengannya lagi. Seperti biasa, di kafe seberang stasiun kereta. Tak lupa aku membawakan buku yang dia pesan. Sebuah novel yang bercerita tentang seorang gadis yang menanti kekasihnya pulang dari rantau. Ceritanya sedih, aku tidak terlalu menyukainya. Jujur saja aku tidak terlalu suka membaca novel. Tapi di depan dia aku berusaha menutupinya. Seperti laki-laki pada umumnya, yah demi menarik perhatian dia. Di perjalanan menuju kafe aku berusaha mengumpulkan topik pembicaraan baru yang nantinya kugunakan untuk menghabiskan waktu dengannya. Sampai-sampai membayangkan reaksi lucunya ketika aku sampaikan lelucon garing. Aku tertawa tanpa sadar.
Tak terasa aku sudah sampai di lokasi yang dijanjikan. Dan seperti biasa, dia sampai lebih dulu daripada aku atau bisa dibilang terlalu rajin karena datang selalu lebih awal. Dia menyapaku dengan senyumnya yang manis. Itu yang membuatku selalu berusaha menepati janji untuk bertemu dengannya. Meski kadang aku disibukkan dengan pekerjaan, aku tetap menyempatkan waktu meski hanya sebentar. Dia tak pernah keberatan jika aku terlambat. Dia selalu memakluminya.
Kami selalu membicarakan hal-hal yang menarik. Kebanyakan dari yang dia ceritakan tak begitu kumengerti. Ataupun tentang hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu penting untuk dibicarakan. Tentang kucing yang tiba-tiba melompat dari satu atap ke atap lainnya. Kemudian jatuh hanya karena kaget oleh suara bel rumah. Tentang Pak pos yang selalu lewat setiap hari tapi tak pernah membawa surat. Menurutku pak pos itu hanya bertugas mengambil surat-surat yang ada di kotak pos saja. Tapi aku tetap tertawa mendengar cerita itu.
Hari ini pun sama. Kami membicarakan buku yang kubawa. Tentang seseorang yang menunggu sang kekasih tanpa kejelasan kapan dia akan kembali. Saat itu kami saling menyampaikan pendapat masing-masing. Mencoba menebak apa yang akan terjadi di buku seri selanjutnya. Waktupun berlalu sangat cepat. Aku yang sebenarnya masih ingin mengobrol dengannya harus pulang karena banyak pekerjaan yang menanti. Dan tak lupa, kami berjanji untuk bertemu esok hari. Di tempat yang sama, jam yang sama.
Keesokan harinya, pada perjalanan menuju kafe yang selalu aku kunjungi untuk bertemu dengannya, aku bertemu dengan teman lamaku. Namanya Nana. Sudah lama sekali aku dan Nana tidak bertemu karena dia juga sibuk dengan pekerjaannya. Pertanyaan pertama yang selalu dia tanyakan padaku adalah "Hey, sudah apa sekarang?"
Lucu sih, membingungkan. Tapi aku mengerti dia bermaksd untuk menanyakan kesibukanku. Dan seperti biasanya aku jawab dengan "Udah biasa." Nah semakin membingungkan. Kami berbincang-bincang sambil berjalan menuju kafe. Nana juga ingin ke kafe yang sama.
"Aku dengar kamu selalu datang ke kafe dekat stasiun." Dia membuka pertanyaan lain.
"Tahu darimana? Salah dengar kali." Aku mencoba sedikit bercanda karna malu sudah ketahuan olehnya.

Dia bilang dia tahu dari teman kami yang bekerja sebagai barista di kafe itu. Namanya Tora. Tidak aneh kalau aku tidak menyadarinya. Teman yang dia maksud adalah teman SMP kami dulu. Aku sudah agak lupa dengannya tapi dia masih mengenaliku.
"Kamu sedang belajar akting?" Tanya Nana seperti penasaran.
"Enggak," jawabku.
"Belajar pidato?"
"Enggak juga." Pertanyaannya membuatku bingung.
"Terus kamu ngapain tiap hari di kafe itu?"
Belum sempat aku menjawab pertanyaannya, kami sudah sampai di depan kafe. Kami langsung masuk dan aku duduk di tempat biasa. Nana langsung menghampiri Tora untuk berbincang-bincang dan memesan kopi. Aneh sekali hari ini aku sampai lebih dulu. Aku menyapu seluruh ruangan kafe dengan pandanganku. Aku tak ingin sampai melewatkannya. Barangkali saja dia berpindah duduk menjadi di kursi pojok sana yang dekat dengan bukubuku yang dipajang di dinding kafe. Aku tetap tak menemukannya. Ini benar-benar aneh. Aku tak melihatnya di manapun. Padahal aku terlambat.

Jack of the Red Hearts - Movie Review

Jack of the Red Hearts Bercerita tentang seorang gadis berusia 18 tahun bernama Jacquelyn atau biasa dipanggil dengan nama Jack (d...