Thursday, November 22, 2018

Jack of the Red Hearts - Movie Review


Jack of the Red Hearts

Bercerita tentang seorang gadis berusia 18 tahun bernama Jacquelyn atau biasa dipanggil dengan nama Jack (diperankan oleh AnnaShopia Robb) yang lari dari dinas sosial. Dia mempunyai adik perempuan berusia 11 tahun yang bernama Coke (diperankan oleh Shopia Anne Caruso) yang tinggal di dinas social. Untuk mengambil kembali sang adik, Jack harus sudah memiliki pekerjaan (syarat yang ditentukan oleh pengadilan).
Jack kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan sampai akhirnya Jack harus menyamar sebagai seorang pengasuh bernama Donna. Setelah mendapatkan pekerjaan (sebagai Donna), Jack baru menyadari bahwa pekerjaan yang harus bekerja sebagai pengasuh seorang anak berusia 11 tahun penderita autisme bernama Glory (diperankan oleh Taylor Richardson).

Jack of the Red Hearts
Kay, Jack dan Glory

Berbagai kejadian yang tak diharapkan pun muncul. Kesulitan dalam merawat Glory. Jack yang selalu bersembunyi dari kejaran dinas social. Kakak Glory yaitu Robert (diperankan oleh Israel Broussard) yang mulai tertarik pada Jack. Kay (diperankan oleh Famke Jannsen) ibu dari Glory, yang kesulitan membagi waktu antara mengurus Glory dan pekerjaannya.
Yang saya suka dari film ini adalah cerita Jack yang tetap ingin membantu glory untuk bisa lulus tes masuk di sebuah sekolah. Dimana posisi Jack sudah tidak memungkinkan. Jack harus lari dari kejaran dinas sosial dan keluarga Glory sudah mengetahui kebohongan Jack bahwa Jack bukanlah Donna (penyamaran Jack sudah terbongkar). Sampai akhirnya Jack harus menyerah dengan semuanya. Dia mengikhlaskan sang adik tetap dirawat oleh orang lain dan dia harus menyerahkan diri pada dinas sosial.
Film yang menarik, recommended buat kalian yang suka drama keluarga yang sedih-sedih, hehe.

  

Monday, October 1, 2018

Jalan-jalan "Murah" Ke Jogja Kurang dari Rp 500ribu

Taman nasional Gunung merapi
Dokumen Primadi

Yo, saya ingin sedikit bercerita tentang pengalaman jalan-jalan saya beberapa hari yang lalu tepatnya pada 16-18 September 2018. Jalan-jalan yang singkat memang, tapi cukup menyenangkan dan "murah" menurut saya. Mungkin ini bisa jadi tips juga buat yang baru mau mencoba jalan-jalan ke jogja. Oke langsung saja.

Pertama : Persiapan
Nah di sini saya tidak terlalu ribet dalam persiapan. Karena saya termasuk orang yang lebih suka yang simpel. Tapi tetap harus ready. Yang perlu kita siapkan yang pasti tiket (bisa kereta/ bus/ pesawat). Tapi karena budget jadi harus cari yang murah tapi tetap nyaman. Akhirnya dipilihlah kereta karena saya tidak suka naik bus (btw saya berangkat dari Jakarta). Untuk kereta berangkatnya saya pilih kereta ekonomi Gaya Baru Malam Selatan dengan harga Rp98.000,- (Pasar senen - Lempuyangan). Sedangkan untuk tiket baliknya saya beli tiket Kereta ekonomi Begawan seharga Rp74.000,-. Selanjutnya penginapan saya pilih yang murah-murah saja saya cari di traveloka dapet homestay seharga Rp54.000, lokasinya di dekat bandara. Kemudian yang terakhir adalah untuk jalan-jalan kita butuh kendaraan (sewa). Saya pilih motor matic agar lebih murah yaitu dengan harga Rp60.000 per hari. Jenis dan merk motor beda-beda biayanya.

Kedua : Rencana Wisata
Ketika persiapan sudah lengkap, kita perlu bikin rencana wisata kita. Jangan sampai udah jauh-jauh ke Jogja tapi di sana cuma tidur doang di penginapan wkwk. Karena rencana jalan-jalan saya di Jogja ini hanya 2 hari, maka saya hanya membuat sedikit catatan. Tempat wisata yang dipilih hanya yang paling dipengenin saja. Ya pengennya sih jalan-jalan ke semua tempat wisata di sana, tapi karena waktu yang terbatas harus dipilih berdasarkan skala prioritas wkwk. Maksudnya di sini pertimbangan waktu, jarak dari penginapan dan jarak dari tempat wisata yang satu ke wisata yang lain.
Nah ini dia list tempat wisata yang saya kunjungi beserta biaya masuk dll.

  1. Taman Nasional Gunung Merapi, Tlogo Muncar (Tiket masuk Rp6.000,-)
  2. Kali Adem (Cukup bayar parkir Rp2.000,-)
  3. Candi Borobudur (Tiket masuk Rp40.000,-, parkir motor Rp5.000)
  4. Malioboro (Parkir Rp3.000)
  5. Pantai Parang Tritis (Parkir Rp3.000)
  6. Total biaya wisata : Kira-kira Rp69.000

Total:

Kereta Berangkat : Rp98.000
Kereta Pulang : Rp74.000
Penginapan : Rp54.000 x 2malam = Rp108.000
Sewa Motor : Rp60.000 x 2hari = Rp120.000
Tempat wisata :  Rp69.000
Keseluruhan (diluar biaya makan) : Rp 469.000,- (per orang)
*saya ke jogja 2 orang.

Dokumen pribadi : candi borobudur
Candi Borobudur
Kaliadem
Pantai Parangtritis

Bunker Kaliadem
Biaya lain-lain seperti makan gudeg, sarapan pecel, makan nasi goreng di deket kampus UIN Jogja itu mungkin ga perlu dimasukin (tapi enak banget wkwk). Untuk video dokumentasi nanti akan saya upload ke channel youtube saya di Channel : Agus Riza Irawan


Friday, September 14, 2018

Yellow

YELLOW

Kenapa judulnya begitu? gak ada maksud atau tujuan tertentu. Tetapi karena kebetulan warna bajunya kuning. Kenapa bajunya berwarna kuning? Ya kebetulan aja pengen warna yang cerah. Ini karakter atau tokoh dari film apa? Anime? Bukan sih ini hanya hasil coret2 saja, ga terinspirasi dari film apapun. Hehe

Art


Tuesday, September 11, 2018

Mengganti Nama Email Gmail / Youtube / Google+ Tanpa Menunggu Limit 90 Hari

Mengganti Nama Email Gmail / Youtube / Google+ Tanpa Menunggu Limit 90 Hari

Yo... saya mau berbagi cerita lagi.

Hari ini saya ketemu hal yang berasal dari kesalahan sendiri. Bikin kesel tapi bingung karena kesel sama diri sendiri. Jadi ceritanya kan saya punya akun gmail yang saya gunakan untuk email sehari-hari, untuk akun youtube juga, dan untuk blog ini juga. Nah kebiasaannya google kalau bikin aplikasi semua info profilnya akan sama dengan akun gmail yang kita gunakan. Seperti contohnya nama channel youtube kita akan sama dengan nama yang kita gunakan di akun gmail. Seperti yang saya gunakan email saya ini dengan nama Agus Riza Irawan, di youtube nama channelnya juga akan seperti itu. 

Entah dari mana datangnya iseng saya ini tiba-tiba saya ingin mengubah nama channel youtube saya menjadi "Rizuvart", dan berhasil memang. Belum satu jam berlalu saya berubah fikiran ingin mengubahnya lagi menjadi "Agus Riza Irawan" karena ternyata nama di akun gmail saya ikut berubah (wah kacau). Tapi usaha saya untuk mengubah kembali nama akun saya gagal (seperti gambar di atas) karena ternyata setelah saya cari informasinya memang google membatasi kita hanya dapat mengubah nama akun google sebanyak 3 kali dalam 90 hari. Wah kaget saya masa harus nunggu 90 hari. Hampir setengah jam berlalu saya usaha cari settingannya tetap tidak bisa. Nyari-nyari di blog dan forum-forum pun tidak ada hasil yang memuaskan. Sampai akhirnya saya menemukan satu video di youtube yang memberi tahu cara praktisnya tanpa menunggu 90 hari (di bawah akan saya kasih linknya).

Oke akan saya coba jelaskan langkahnya.

1. Membuka dan Menghapus Google Plus
Tahapan ini memang kita akan menggunakan akun google plus. Lalu buka menu "setelan" (saya pakai google bahasa indonesia). Lalu scroll ke bawah sampai yang paling bawah ada link HAPUS PROFIL GOOGLE+ ANDA. Wah harus hapus google+? Awalnya saya juga kaget. Karena tidak ada opsi lain ya akhirnya saya ikuti (tapi aman tenang saja). Setelah tombol di klik maka akan masuk ke halaman konfirmasi gitu, isinya ada informasi tentang data kita. Apa saja yang akan dipertahankan dan yang akan di hapus. Lalu check yang bagian 'Wajib diisi' (yang atasnya tidak saya check karena saya tidak ingin menghapus yang sudah saya follow di google+). Lalu klik 'Hapus'.


Selanjutnya akan ada tahap seperti gambar di bawah ini (di tahap ini sebenarnya google+ kita sudah terhapus). Untuk form di bawah ini kalian bisa pilih sesuka hati. Say pilih yang ke 4. Lalu klik submit.



2. Membuat Akun Google Plus
Setelah akun google+ kita terhapus. Kita harus membuatnya lagi dengan email yang sama. Buka https://plus.google.com/. Lalu klik 'Gabung dengan Google Plus'. Di sini silakan pakai nama yang mau kita gunakan (tadi saya ingin pakai nama 'Agus Riza Irawan' lagi yang tadinya tidak bisa diubah dari 'Rizuvart').


Selamat!! seharusnya sekarang nama channel youtube dan nama email anda sudah kembali jadi yang kalian inginkan. :)

Selanjutnya saya coba cek data saya (karena khawatir ada yang hilang). Ternyata youtube aman, video tidak hilang. Gmail juga aman. Hanya saja google+ bersih dari timeline yang pernah saya post ikut terhapus, tetapi followers masih ada.

Begitulah cerita hari ini. Semoga bermanfaat :)

Referensi saya:

Sunday, September 9, 2018

Cara Mendapatkan Access Token (scope public_content) Instagram API


Yo,...

Hari ini saya mau menulis tentang cara/tahapan untuk bisa mendapatkan access_token Instagram API. Tahapannya cukup singkat tapi perlu sedikit teliti biar gak salah. Karena seperti yang saya katakan kemarin di artikel sekilas penggunaan instagram api, di situ saya jabarkan jenis dan cangkupan dari instagram API. Kalau salah resisternya nnti takutnya bisa beda jenis atau cangkupannya gak sesuai yang kita inginkan. Tulisan ini saya buat untuk berbagi aja, karena saat saya mencoba mendapatkan access_token agak kesulitan karena tutorial yang ada di dokumentasi Instagram kurang bisa saya mengerti dan blog-blog lain penjelasannya beda-beda dan ada yang kurang sesuai menurut saya (maka dari itu di judul kali ini saya pertegas dengan menambahkan scope dari token yang akan kita dapatkan). Jadi Tulisan ini semoga bisa melengkapi informasi yang kurang itu. Oke langsung saja ke pembahasan.

1. Register Instagram
Yang perlu kita lakukan pertama kali adalah mendaftar. Di sini kalian sudah pasti harus punya akun instagram kalau mau pakai instagram API.    

2. Register sebagai developer
Nah, akun instagram yang kita gunakan harus didaftarkan sebagai developer dengan cara mengisi form yang disediakan di https://www.instagram.com/developer/clients/register/. Lihat gambar di bawah ini. 


Isilah form tersebut sesuai dengan kebutuhan kalian. Contohnya saya mengisi seperti di bawah ini :

Sebagai catatan, pastikan Valid redirect URIs anda bisa diakses. Karena nanti akan digunakan dalam proses request access_token. Untuk bagian tab Security kalian bisa uncheck Disable implicit OAuth. Fungsinya adalah untuk proses request access_token. Instagram menyediakan 2 cara untuk mendapatkan access_token yaitu Implicit dan Explicit. Di tutorial ini kita akan pakai cara Implicit.

Hasilnya nanti akan seperti gambar di bawah ini. Kalian akan mendapatkan Client ID yang nantinya digunakan untuk mendapatkan token. Klik tombol Manage untuk melihat detailnya.


3. Authentication (untuk mendapatkan token)
Untuk tahapan ini kita akan menggunakan url bar pada browser. Ikuti langkah di bawah ini:

https://api.instagram.com/oauth/authorize/?client_id=CLIENT-ID&redirect_uri=REDIRECT-URI&response_type=token

Ganti CLIDEN-ID dengan Client ID yang didapat dari tahap ke dua tadi. Ganti juga REDIRECT-URI dengan Valid Redirect URIs kalian (kalau saya pakai web saya https://www.byriza.com). Masukkan ke Url Bar di browser dan jalankan (lihat gambar di bawah).


Selanjutnya browser akan otomatis redirect ke URL yang kita tentukan beserta access tokennya (http://your-redirect-uri#access_token=ACCESS-TOKEN). Sebagai catatan, dengan tahapan di atas maka kalian akan mendapatkan API dengan scope "basic" (klik di sini untuk penjelasannya)

Untuk mendapatkan versi scope public_content kalian bisa menambahkan parameter &scope=public_content seperti contoh di bawah ini (yang ini gak banyak yang bahas di blog-blog lain, makanya kadang bikin bingung).

https://www.instagram.com/oauth/authorize/?client_id=CLIENT-ID&redirect_uri=REDIRECT-URI&response_type=token&scope=public_content


Nah kira-kira seperti ini cara mendapatkan access_token Instagram API. Kurang lebihnya mungkin kalau ada yang salah mohon dikoreksi hehe. Di artikel selanjutnya akan saya bahas penggunaan API instagram setelah kita sudah mendapatkan access_token. 

Selamat mencoba. Semoga bermanfaat :)



Sekilas Penggunaan Instagram API


Yo!..

Hari ini saya mau membagikan sedikit info mengenai penggunaan Instagram API (bagi yang belum tahu saja atau yang sudah lupa, hehe). Sebelumnya kenapa saya menulis ini karena beberapa waktu lalu ada client yang ingin media (foto/video) yang ada di instagramnya ditampilkan di websitenya (sepertinya sebagai portofolio). Lalu teman saya mencoba menggunakan API dari Instagram tapi karena ribet akhirnya lebih memilih aplikasi pihak ketiga yang hasilnya cukup bagus. Bisa menampilkan banyak konten dan responsive tentunya. Tetapi karena itu adalah pihak ketiga ya pastinya ada logo dari aplikasinya yang ikut nempel di medianya (sebut saja iklan). Load-nya cukup berat karena menampilkan banyak foto sekaligus tanpa bisa kita filter semau kita. 
Karena iseng akhirnya saya coba buka website Instagram dan membaca dokumentasi API nya. Btw waktu itu memang pertama kalinya saya coba baca-baca APInya. Sebelumnya belum pernah nyoba-nyoba karena memang gak ada perlu dengan API Instagram. Nah, Akhirnya setelah baca-baca dapetnya sedikit pencerahan. 
Awalnya memang ribet. Karena saya memang kurang paham dengan dokumentasi yang semacam itu dan karena bahasa inggris saya kurang bagus ya jadi malah bingung. Disitu saya mulai frustasi dan mencari info dari blog-blog lain. Dapetlah beberapa tutorial yang bagus tapi entah kenapa ada tahapan yang tetap saja gagal. Saat saya baca-baca lagi ternyata (menurut saya) ada beberapa hal yang tidak (mungkin lupa) disampaikan di dokumentasi.
Di sini saya coba jelaskan mengenai API Instagram yang harus dipahami sebelum menggunakannya :

1. Scope
Scope ini adalah cangkupan/seberapa fitur yang bisa anda gunakan dari API Instagram. Ada 2 jenis scope yang disediakan. Yaitu Basic dan Public_content. Perbedaannya adalah scope Basic hanya bisa digunakan untuk menampilkan profil dan media dari akun yang terdaftar. Sedangkan untuk bisa menampilkan berdasarkan hashtag, comment dll, token yang anda gunakan harus terdaftar dengan scope Public_content. Nah, kalau kita daftar tanpa menentukan scope-nya maka kita akan terdaftar dengan scope basic.

2. Mode 
Instagram API punya 2 mode (dari yang saya pahami). Yaitu mode Sandbox dan mode Live (saya temukan ini di beberapa artikel tapi saya belum menemukannya di dokumentasi). Kedua mode tersebut dapat menampilkan seperti data user, media, hashtag, comment, like, location. Perbedaannya adalah pada batasan dimana mode sandbox hanya bisa menampilkan 20 media (maksimal). Parameter seperti next_max_id (untuk pagination) dan count (untuk menentukan jumlah media yang ingin ditampilkan) tidak akan berfungsi di mode Sandbox.

Nah, untuk mendapatkan mode Live (dari yang saya baca2) kita harus melakukan submission (seperti kuisioner gitu bentuknya) di menu permission pada application yang terdaftar di akun kita (tapi ini belum saya coba).

Singkat cerita, esok paginya saya baca-baca artikel lagi ternyata ada API yang lain lagi yaitu Instagram Graph API (nanti bisa saya bahas kapan-kapan, hehe). Ada-ada saja memang sosmed jaman sekarang makin canggih aja.

Selanjutnya akan saya buat semacam tutorial untuk mendapatkan access_token agar bisa menampilkan media instagram kita di blog/website kita. Kalau ada yang salah dari tulisan ini mungkin master2 bisa mengoreksi. hehe

Sampai jumpa di artikel selanjutnya. :)

Wednesday, September 5, 2018

Cara Memasang (Embed) Post Instagram di Website/Blog Post Anda

Hallo..

Saya kali ini mau membagikan cara memasang/menempelkan/menyematkan post instagram di website atau blog post kalian. Kalau yang sudah tahu mungkin gak akan buka postingan ini hehe. Postingan ini saya buat karena kemarin baru aja post di blog ini dengan menyematkan video dari instagram saya. Contohnya bisa dilihat di postingan saya https://www.byriza.com/2018/09/sketching-timelapse-video-kay.html. Caranya sangat simpel. Kalian bisa ikuti tahapan di bawah ini:

1. Login ke instagram.com (versi website)


2. Pilih salah satu post yang ingin diembed. (Kalau gak salah ini juga berlaku untuk postingan akun orang lain. Jadi kalau mau embed media dari akun instagram orang lain bisa tuh.)


3. Klik tombl titik tiga (...) di pojok kanan bawah (di sebelah kanan form komentar).

Cara Memasang (Embed) Post Instagram di Website/Blog Post Anda

4. Akan muncul beberapa pilihan. Pilih "Embed" atau dalam bahasa indonesia "Sematkan".

Cara Memasang (Embed) Post Instagram di Website/Blog Post Anda

5. Nah di tahap ini akan muncul satu baris code yang bisa kita copy. Ada opsi tambahan yaitu "include caption" untuk menyertakan caption jika dichecklist. Copy kode tadi dan paste di postingan blog kalian atau di bagian website kalian yang lain. 

Cara Memasang (Embed) Post Instagram di Website/Blog Post Anda

6. Setelah disimpan kalian bisa lihat hasilnya. 


Selamat mencoba :)

Tuesday, September 4, 2018

Sketching Timelapse Video - Kay

Hello.. 
Video ini saya buat sudah cukup lama. Waktu itu hanya sekedar iseng ingin mencoba menggambar dengan langsung direkam karena kebetulan ada tripod dan kamera action yang bisa langsung merekam timelapse. Hasilnya sangat memuaskan menurut saya (penilaian pribadi hehe) karena tidak ada jeda saat menggambar. Meski hasil videonya cuma sekitar 8 detik, itu sebenarnya saya menghabiskan waktu 1 jam untuk membuat gambar yang sedemikian rupa (setingan timelapsenya terlalu cepat). Dan jadilah seperti ini.

A post shared by Art by Riza (@rizuvart) on

Video ini sudah saya upload di instagram sudah sangat lama dan sudah saya hapus. Sedangkan yang saya embed di atas itu adalah reupload sekitar 10 bulan lalu. 

Jack of the Red Hearts - Movie Review

Jack of the Red Hearts Bercerita tentang seorang gadis berusia 18 tahun bernama Jacquelyn atau biasa dipanggil dengan nama Jack (d...